Nasib Ribuan Orang Kristen Pasca Serangan Penistaan Agama di Pakistan Terlontang-lantung
Sumber: Reuters

News / 20 August 2023

Kalangan Sendiri

Nasib Ribuan Orang Kristen Pasca Serangan Penistaan Agama di Pakistan Terlontang-lantung

Lori Official Writer
978

Pasca serangan terhadap gereja di Pakistan, ribuan orang Kristen terpaksa meninggalkan rumah mereka dan terlontang-lantung tanpa tujuan. 

Seperti dilaporkan oleh media Aid to the Church in Need (ACN) bahwa serangan yang dilakukan terhadap gereja-gereja di Jaranwalan, Paskistan tersebut menyebabkan kerusakan yang parah. Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat sebanyak 21 gereja dan kapel yang hancur setelah amukan massa. Kondisi ini memaksa ribuan Kristen ikut melarikan diri dan terpaksa tidur di ladang tebu.

“Mereka melarikan diri, berusaha mencari tempat di mana mereka bisa istirahat. Beberapa juga kembali ke rumah untuk mendapatkan makanan, tetapi ketika mereka kembali mereka mendapati rumah mereka sudah hancur,” demikian pernyataan dari ACN.

Massa yang mengamuk secara brutal ikut menghancurkan rumah-rumah warga Kristen hingga tak ada yang tersisa. Hal serupa dilakukan terhadap gereja, dimana patung Yesus dan Bunda Maria dirusak dengan cara yang tidak bisa digambarkan.

Kondisi ini mendesak Uskup Agung Pakistan Benny Travas melayangkan kritik terhadap pemerintah dan pihak berwenang karena dinilai telah gagal melindungi umat Kristiani. Dia menilai jika warga Kristen di Pakistan telah menjadi warga kelas dua yang akan selalu dihantui teror serangan serupa.

“Sekali lagi, kami mengecam para politisi dan pejabat pemerintah untuk mengungkapkan solidaritas mereka terhadap komunitas Kristen dan bahwa keadilan akan ditegakkan tetapi pada kenyataannya tidak ada yang terwujud dan semuanya dilupakan,” terangnya.

Senada dengan itu, Uskup Agung Joseph Arshad dari kota Islamabad Rawalpindi, Pakistan sekaligus Ketua Konferensi Waligereja Katolik mengutuk serangan tersebut.

“Saya mendesak pemerintah Punjab mengambil tindakan cepat, tegas dan tepat terhadap mereka yang bertanggung jawabb melakukan tindakan keji inni. Pelakunya harus diidentifikasi, ditangkap dan diadili,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, serangan terhadap gereja di Pakistan ditengarai adanya tuduhan penistaan agama oleh dua pria Kristen. Mereka tuduh merobek halaman kitab suci umat Muslim, membuang dan menyematkan ujaran kebencian di beberapa halamannya. Namun salah satu saksi, yang tidak bisa disebutkan identitasnya, menyampaikan jika tuduhan tersebut tidak berdasar. 

Mari terus kawal situasi yang terhadap saat ini di Pakistan melalui doa-doa kita. Doakan agar pemerintah, sebagai pemegang posisi tertinggi segera mengambil tindakan untuk melindungi ribuan warga Kristen yang saat ini sedang terancam.

Halaman :
1

Ikuti Kami